Proses pembuahan ternyata melibatkan proses yang cukup rumit sebelum sperma dapat mencapai sel telur. Penelitian terbaru menunjukkan sperma harus bisa mengerjakan perhitungan kalkulus agar dapat menjalankan misinya. Ilmu matematika itu dibutuhkan agar sperma dapat mengenali perubahan konsentrasi kalsium dan cepat menghampiri sel telur.
Sperma memang hanya memiliki satu tujuan hidup: menemukan sel telur. Sel telur mengetahui hal ini dan mendukung upaya sperma dengan melepaskan ion kalsium yang membantu sperma bergerak cepat. Zat kimia penarik sperma ini mengirimkan sinyal agar ekor sperma berayun lebih cepat.
"Ayunan ekor memungkinkan sperma bermanuver," ujar peneliti biologi dari Max Plack Gessellschaft, Jerman, Ulrich Benjamin Kaupp.
Namun, kecepatan ayunan ekor sperma tak dipengaruhi konsentrasi kalsium. Sel ini lebih cerdik dari yang pernah dipikirkan sebelumnya.
Penelitian di laboratorium menunjukkan kecepatan ayun yang menentukan gaya berenang sperma ditentukan oleh perubahan konsentrasi kalsium--bukan sekadar konsentrasi. Di dalam matematika, perubahan konsentrasi ini dipelajari melalui kalkulus dan dikenal sebagai turunan terhadap waktu.
"Sperma bisa mengerjakan kalkulus!" ujar Kaupp.
Hingga kini peneliti belum mengetahui penyebab sperma melakukan perhitungan sulit ini. Mungkin trik matematika ini dipakai agar sperma tetap mengenali arah meski berada di daerah dengan konsentrasi kalsium amat tinggi.
Sebelumnya peneliti beranggapan gerak sperma ditentukan oleh konsentrasi kalsium. Pada konsentrasi kalsium tinggi, ekor sperma bergoyang tak simetris, membentuk ayunan seperti cambuk, sehingga seluruh bagian sperma bergerak melengkung. Sebaliknya, pada konsentrasi kalsium rendah, ekor sperma bergoyang stabil sehingga bisa bergerak lurus.
Sperma merupakan sel yang terdiri atas tiga bagian: kepala, leher, dan ekor. Bagian kepala berbentuk oval dan menyimpan informasi genetik yang akan dipertukankan dengan sel telur. Bagian leher terdiri atas mitokondria dan menghubungkan kepala dan ekor. Ekor sendiri berbentuk seperti cambuk panjang, menjadi alat gerak sperma.link
Sperma memang hanya memiliki satu tujuan hidup: menemukan sel telur. Sel telur mengetahui hal ini dan mendukung upaya sperma dengan melepaskan ion kalsium yang membantu sperma bergerak cepat. Zat kimia penarik sperma ini mengirimkan sinyal agar ekor sperma berayun lebih cepat.
"Ayunan ekor memungkinkan sperma bermanuver," ujar peneliti biologi dari Max Plack Gessellschaft, Jerman, Ulrich Benjamin Kaupp.
Namun, kecepatan ayunan ekor sperma tak dipengaruhi konsentrasi kalsium. Sel ini lebih cerdik dari yang pernah dipikirkan sebelumnya.
Penelitian di laboratorium menunjukkan kecepatan ayun yang menentukan gaya berenang sperma ditentukan oleh perubahan konsentrasi kalsium--bukan sekadar konsentrasi. Di dalam matematika, perubahan konsentrasi ini dipelajari melalui kalkulus dan dikenal sebagai turunan terhadap waktu.
"Sperma bisa mengerjakan kalkulus!" ujar Kaupp.
Hingga kini peneliti belum mengetahui penyebab sperma melakukan perhitungan sulit ini. Mungkin trik matematika ini dipakai agar sperma tetap mengenali arah meski berada di daerah dengan konsentrasi kalsium amat tinggi.
Sebelumnya peneliti beranggapan gerak sperma ditentukan oleh konsentrasi kalsium. Pada konsentrasi kalsium tinggi, ekor sperma bergoyang tak simetris, membentuk ayunan seperti cambuk, sehingga seluruh bagian sperma bergerak melengkung. Sebaliknya, pada konsentrasi kalsium rendah, ekor sperma bergoyang stabil sehingga bisa bergerak lurus.
Sperma merupakan sel yang terdiri atas tiga bagian: kepala, leher, dan ekor. Bagian kepala berbentuk oval dan menyimpan informasi genetik yang akan dipertukankan dengan sel telur. Bagian leher terdiri atas mitokondria dan menghubungkan kepala dan ekor. Ekor sendiri berbentuk seperti cambuk panjang, menjadi alat gerak sperma.link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar